
Model Kebaya Encim Terlahir dari Akulturasi Budaya
Model kebaya encim – Kebudaya Cina mungkin menjadi salah satu budaya paling tertua di dunia. Sejak abad kedua Masehi. Bahkan, bisa jadi budaya Cina memiliki wilayah penyebaran yang sangat luas. Penyebaran budaya Cina yang dilakukan oleh pedagang melahirkan akulturasi budaya di daerah-daerah yang disinggahinya, termasuk Indonesia salah satunya adalah model kebaya encim.
Apalagi, banyak pedang Cina yang memilih menetap di daerah pelabuhan karena adanya pergantian musim monsoon yang membuat mereka tidak dapat melanjutkan pelayaran. Belasan abad, aktivitas perdagangan ini membawa peningkatan gelombang imigrasi bangsa Tionghoa ke tanah air. Hingga muncul kebudayaan baru. Budaya peranakan Tionghoa pada abad ke-15 Masehi.
“Budaya peranakan bukanlah budaya Tiongkok karena sudah terjadi akulturasi budaya, sehingga kedua budaya ini berbeda. Dan, budaya ini terbentuk di Indonesia sehingga original dari Indonesia,” ujar Ketua Umum Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (ASPERTINA), Andrew Susanto, ditemui pada pagelaran busana ‘Beauty Treasure’.
Tidak hanya di Indonesia, budaya peranakan Tionghoa juga menyebar di tempat lain. Singapura misalnya. Di sana terdapat museum peranakan yang memamerkan benda-benda tekstil yang ternyata juga berasal dari Indonesia. ”Barang-barang yang dipamerkan itu semuanya dari Indonesia, seperti peninggalan sejarahnya, kebayanya, dan keramiknya. Tapi sayang, di Indonesia sendiri kebudaan ini kurang diperhatikan,” ujar Jeanny Ang, desainer yang mengangkat kebudayaan peranakan pada pagelaran busananya.
Kebudaya peranakan Tionghoa bisa dikatakan sebagai budaya yang cukup kompleks karena merupakan akulturasi budaya Cina dengan Jawa, Belanda, Inggris, Arab, India, Melayu, dan Portugis. Coba saja lihat model kebaya encim atau kebaya nyonya. Kebaya ini banyak dipakai oleh wanita peranakan kala itu.
Nama, nyonya sendiri diberikan karena merupakan panggilan untuk wanita peranakan yang tinggal di daerah koloni Inggris Malaya. Sementara itu, kebaya yang merupakan busana nasional Indonesia, berasal dari Kerajaan Majapahit. ”Tak hanya itu, di Indonesia kebaya encim lebih banyak berwarna putih, padahal di Cina warna putih itu melambangkan duka.
Tapi, karena ada pencampuran budaya Eropa, model kebaya encim pun lazim berwarna putih,” ujar Andrew. Sayangnya, kebudayaan peranakan Tionghoa di Indonesia semakin menghilang. Bisa dikatakan perkembangannya justru terlambat dibandingkan perkembangan kebudayaan peranakan di negara lain.(dwi59)